[contact-form][contact-field label=”Name” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Email” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Website” type=”url” /][contact-field label=”Message” type=”textarea” /][/contact-form]
[contact-form][contact-field label=”Name” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Email” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Website” type=”url” /][contact-field label=”Message” type=”textarea” /][/contact-form]
Pada blog ini tetrakursus ingin membagikan pengalaman mengajar bikin sepatu di propinsi Kepulauan Riau atau kepri, tepatnya di kota Tanjung Pinang.
Awal pemberangkatan ke tanjung pinang dimulai dari bandara udara Adi sucipto pukul 08:10 berjalan dengan lancar transit jakarta kemudisn menuju batam transit beralih wingsair ke tanjung pinang sampai lokasi jam 17:00. Jadi perjalanan ini sudah menghabiskan waktu satu hari. Pahala hp saya baterrai sudah mengkhawatirkan tiba tiba drop jadi saya jaga off line.
Sampai di tanjung pinang sudah dijemput rekan sekaligus murid tetrakursus yaitu Mbak Elfia. Kemudian hari itu juga diantar samoai lokasi workshop dirumahnya yang bentuknya ruko tiga lantai dan begitu luas dan longgar setelah saya diajak masuk melewati pintu masuk rumah seperti lorong, mungkin filosofi orang chinesse yang bentuk rumah seperti kantong, supaya rejekinya ngumpul.
Setelah melihat lokasi saya diantar di wisma tempat menginap dan nenaruh tas koper yang jaraknya sekitar 1 km. Untung sehari itu saya masih cukup batterai hp saya sehingga bisa komunikasi dengan client.
Hari 1
Dalam kegiatan ini yang tanggal pemberangkatan selasa 27 Februari dan mulai pelatihan baru tanggal 28 februari sampai 6 maret dan tanggal 7 baru kembali ke jawa. Jadi saya berkesempatan untuk istirahat semalam sebelum mulai pelatihan dan kursus sepatu.
Day 2
Pada hari kedua ini tetrakursus mulai pelatihan dan belajar mengajar bikin pola seperti biasanya, dari 09:00-16:00 diselingi break 12 :00-13:00. Dalam setiap break ini saya balik ke wisam untuk lunch dan istirahat. Kemudian jam 13:00 mulai mengajar sepatu lagi.
Day 3
Hari ketiga ini saya melanjutkan mengajar sepatu dan kelas kursus-sepatu-sekolah-sepatu seperti biasanya, namun ketika pulang ke wisma kurang nyaman, ternyata di tanjung pinang daerah dan wilayah yang berbeda kondisi dan situasi seperti di jawa umumnya. Terlihat seperti bebas dan longgar adanya kafe dan warung kopi di sekitar wisma saya nenginap. Jadi suasana malam hari selalu ramai dan ada suara musik dugem ceduk ceduk terdengar dari dalam wisma.
Day 4
Pada hari keempat ini pas hari jumat namun kebetulan murid saya dan keluarganya yang saya sudah kenal baik selama 3 hari itu, keluarga chinese yang tentunya menganut kristen atau budha. Jadi saya flexible saja mengikuti jam kerja normal. Bahkan keluarga ini sehari hari menggunakan bahasa ibu logat dan bahasa hokian, yang saya nggak paham.
Namun keluarga ini bisa bahasa mandarin, hokian, bahasa indonesia kadang Inggris. Says jafi ingat waktu keliling mengajar disuatu tempat misalnya di Sumedang Bandung bahasa sunda, saya juga tidak paham, ketika ngajar sepatu di Bali di daerah pedesaan Tabanan juga pakai bahasa bali yang saya kurang paham, tetrakursus juga pernah mengajar di wilayah Aceh utara banyo aye mereka bicara bahasa Aceh wahh… Saya mengagumi Indonesia itu luas dan banyak suku bahasa, seru pokoknya!
Day 5
Pada hati kelima ini saya putuskan untuk pindah kamar lantai dua eh.. Ketika keluar kamar ketemu housekeeper ditanya, “masnya 3 jam, atau short time?”. Mak jleb! Haaaa. Lha bu.. saya ini nginep 6 hari kok short time?!! Gimana to? Dalam hatiku ya dah mungkin ibu ini tidak tahu. Begitulah kira kira suasana pe ginapan di tanjung pinang, setiap hari ada yang keluar masuk bawa pasangan di kanan kiri room saya menginap, dan itu pemandangan biasa disana.
Day 6
Setiap pagi sebelum berangkat saya selalu mampir di warung beli bubur ayam dan kopi, ternyata disana makan juga mahal. Kalau di yogja 15rb dah lengkap ayam dan minum. Bubur 3000 dah full. Kalau di tanjung pinang rata rata 18 ribu dan minum. Kalau makan siang sekali makan 20.000-25.000. Mungkin biaya hiduo juga mahal.
Day 7
Pada hari ke 7 ini saya berkesempatan bertemu dengan teman saya tetangga waktu di yogja jadi kita sudah akrab sebelumnya. Dan ini pengalaman berkesan setelah 20 tahun tidak berjumpa.
Day 8
Pada hari ke 8 ini saya sudah selesai target pembelajaran sepatu yaitu pembuatan pola dan sepatu, penjahitan, lasting dan asembling. Semuanya bisa dilalui dengan teori, praktek dan roll play.
Demikian cerita saya kursus sepatu di propinsi tanjung pinang, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi.