Selama ini sering mendengar sepatu kulit eco print dan leather printing. Kali ini saya akan bahas apa perbedaan dan persamaanya. Pada kulit eco print bahan untuk membuat motif adalah dedaunan. Oleh karena itu setiap lembar akan berbeda motif dan letak desainnya karena secara manual cara meletakkan motif yang mau di eco print dalam kulit. Jadi hal ini yang menjadikan unik karena setiap sepatu atau setiap pasang sepatu akan beda motifnya meskipun dalam satu lembar kulit. Sedangkan pada leather printing menggunakan teknologi printing injection spray. Sehingga kulit yang dibikin printingnya tergantung kita secara komputer sehingga kita pun bisa download gambar dari internet atau scan photo kmudian proses cetak. Kelebihan dari proses leather printing ini adalah motif bisa simetris, adaptif dan acak tergantung kita, disamping itu prosesnya lebih cepat. Adapun persamaan dari kedua teknik tersebut adalah media bisa sama baik itu kulit domba, kulit kambing atau sapi dan lebih direkomendasikan kulit crusting. Apa itu kulit krasing? Yaitu proses pembuatan kulit secara kimia (crome) namun kulit belum di cat tutup atau finish leather. Nah untuk fungsi dan kegunaan masing masing harus kita ketahui bilamana eco print ataupun leather printing akan dibuat menjadi barang jadi Leather goods atau sepatu? Nah karakter dan bahan untuk pembuatan barang tersebut sebaiknya sejak awal pembuatan eco maupun printing harus tahu, misalnya ketebalan, warna, motif, kelemesan dll. Jadi kalo kulit kambing dan domba yang tipis maka tidak cocok untuk sandal atau sepatu karena bahan tersebut harus dilaminating supaya tebal 1,0-2,0 mm. Sedangkan kulit sapi 1,2-1,5 lebih tebal serta fleksibel karena lebar dan tebal sehingga cocok buat sepatu atau tas (barang kulit lainnya).